Mungkin mulai saat ini aku akan terus berusaha menulis tanpa konotasi yang negatif *semoga berhasil.. Hehe..
Jadi selama seminggu aku dadakan ke Bontang untuk mendatangi urusan keluarga, ternyata ada hikmahnya juga. Ceritanya senin pagi aku kuliah, jam 10 aku lagsung cari tiket untuk penerbangan ke Balikpapan jam 2, ternyata adanya jam 4 sorean. Oke, langsung cabut ke ATM dan bayar tiket. Sampai Balikpapan malam jam 6, cari travel dari kenalan teman yang kerja di Balikpapan. Ternyata travelnya masih nunggu satu orang yang ke Bontang sampai jam 10 malam, penerbangan dari Jakarta ke Balikpapan. *Capek banget.
Ketika menunggu, aku banyak bicara dengan supir-supir travel. Ada pula Om setan atau Kak Yuli ( orang yang ikut di travel, teman Om Supir Ipin yang minta di antar untuk meeting. Aku panggil Om setan karena selama dia nyetir selalu menakutkanku dengan setan yang ikutin mobil, di samping kaca, dll). Akhirnya aku diajak makan malam terlebih dahulu, sambil menemani Kak Yuli meeting dengan klien.
Singkat cerita, balik ke Bandara jemput Om yang dari Jakarta langsung cabut ke Bontang. Karena Om Ipin ngantuk, akhirnya sampai Bontang kak Yuli yang nyetir mobil sampai jam 5 pagi. Dalam perjalanan aku tidak bisa tidur karena kak Yuli banyak cerita, mulai akrab, aku beranikan diri lihat data-data meeting kak Yuli tadi. Banyak pertanyaan yang aku tidak faham tentang dunia kerja sesungguhnya.
Sesampai di rumah, jam 5 pagi, ternyata dompetku tertinggal di mobil, siangnya Kak Yuli mengantarkan ke rumahku. Disitu aku baru tau ternyata dia pulang ke Bontang hanya untuk mengambil data dan ke kantor pajak, dll. Aku lupa!Setelah mengantar dompet, dia lanjut ke Balikpapan untuk meeting lagi dengan klien lainnya.
Selama seminggu aku sering telpon dan berbagi cerita dengannya. Hal yang aku pelajari, ternyata meeting itu nggak mudah, belum tentu setelah meeting jauh-jauh keluar kota klien menerima idea kita, dan persetujuan lainnya seperti harga dll. Padahal Kak Yuli datang ke Bontang selama 5 jam hanya untuk mengambil data, menyiapkan data-data baru, merevisi dll. Belum lagi waktu dia nunggu klien untuk datang ke tempat yang sudah di janjikan untuk bertemu.
Dulu waktu SMA, aku pernah curhat ke guru SMA ku di YPK, aku marah, takut, semuanya.. Karena akutansiku selalu dapat 100, tapi karena salah pengurangan di 1 bagian akhirnya aku dapat 0.. Kenapa? Akhirnya guruku menjelaskan, "kalau kamu tidak teliti kamu yang akan rugi nantinya Ndah. Kamu belum tau bagaimana kerasnya hidup dan kerja di dunia luar" Hal ini masih ku ingat, toh ternyata memang benar! Aku juga berkali-kali gagal dalam ngejalani bisnis. Jujur, aku pernah merasa bodoh, kalah, dan semuanya. Tapi pengusaha sukses juga ternyata banyak yang awalnya kayak aku. Kenapa aku harus takut sekarang kalau kedepannya nanti aku bisa bahagia?
Aku yakin, aku bisa sukses, entah itu kapan, tapi di masa mudaku, akan ku habiskan kegagalan demi kegagalan, biar di masa dewasa dan tuaku, cuma akan ada masa-masa berhasil dan bahagiaku.. ^^ Bismillah.
0 komentar:
Posting Komentar
Disini mengharapkan Kritikan dan Komentar :)