Rabu, 15 Juni 2011

Mencintai dan Berpisah karena Allah

Diposting oleh Ien_Moet di 12:07 AM 0 komentar
Hari itu di pemakaman, siang begitu terik dan menyengat. Para pelayat yang kebanyakan berbaju hitam memadati lokasi pemakaman. Diantara begitu banyak orang, perempuan cantik itu berdiri mengenakan pakaian dan kerudung berwarna putih, ekspresi tenang terlihat di raut wajah yang tersaput kesedihan. Pada saat penguburan berlangsung, sebelum jenazah dimasukkan ke liang lahat, perempuan itu mendekati jenazah yang terbungkus kain kafan kemudian membisikkan kata-kata tak terdengar dengan perasaan dan suasana yang sulit kulukiskan. Aku melihat keharuan diantara para pelayat menyaksikan adegan itu. Perempuan itu adalah istri dari laki-laki yang pada hari itu dikubur, kakak iparku, Zainab.

Setelah acara penguburan selesai satu persatu pelayat mengucapkan kalimat duka cita kepada perempuan tersebut yang menyambut ucapan itu dengan senyuman manis dan kesedihan yang telah hilang dari wajahnya, seolah-olah pada saat yang seharusnya menyedihkan itu dia merasa bahagia. Kudekati kakak iparku. “Kak, yang sabar ya, insya Allah abang diterima dengan baik di sisi-Nya,” ujarku perlahan. Dia menatapku dengan senyuman tanpa kata-kata. Rasa penasaran menyeruak dalam hatiku melihat ekspresinya. Tapi perasaan itu tidak kuungkapkan.



Beberapa hari setelah pemakaman itu, aku datang ke rumah kak Zainab. Kudapati ia sedang mengurus kembang mawar putih seperti apa yang sering dilakukannya.

Kusapa dia dengan wajar, “Assalaamu’alaikum, sedang sibuk, kak?” tanyaku

“Wa’alaikusallam… Oh adik, ayo duduk dulu,” jawabnya seraya membereskan perlengkapan tanaman.

“Saya mengganggu kak?” tanyaku lagi,

“Kenapa harus mengganggu dik, ini kakak sedang merawat bunga agar dzikir nanti malam tidak terganggu hal sepele sperti ini,” jawabnya.

Sesaat setelah jawaban terakhir suasana hening terjadi di antara kami.

Dengan hati-hati kuajukan perasaan yang selama beberapa hari mengganjal dihatiku. “Kak, apakah kakak tidak merasa sedih dengan kepergian abang?” tanyaku.

Dia menatapku dan berkata, “Kenapa adik bertanya seperti itu?”

Aku tidak segera menjawab karena takut dia tersinggung, dan, “Karena kakak justru terlihat bahagia menurut adik, kakak tersenyum pada saat pemakaman dan bahkan tidak mencucurkan airmata pada saat kepergian abang,” ujarku.

Dia menatapku lagi dan menghela nafas panjang. “Apakah kesedihan selalu berwujud air mata?” Sebuah pertanyaan yang tidak sanggup kujawab.

Kemudian dia meneruskan kembali perkataanya. “Kami telah bersama sekian lama, sebagai seorang perempuan aku sangat kehilangan laki-laki yang kucintai, tapi aku juga seorang istri yang memiliki kewajiban terhadap seorang suami. Dan kegoisanku sebagai seorang perempuan harus hilang ketika berhadapan dengan tugasku sebagai seorang istri,” katanya tenang.

“Maksud kakak?” aku tambah penasaran.

“Sebuah kesedihan tidak harus berwujud air mata, kadang kesedihan juga berwujud senyum dan tawa. Kakak sedih sebagai seorang perempuan tapi bahagia sebagai seorang istri. Abang adalah seorang laki-laki yang baik, yang tidak hanya selalu memberikan pujian dan rayuan tapi juga teguran. Dia selalu mendidik kakak sepanjang hidupnya. Abang mengajarkan kakak banyak hal. Dulu abang selalu mengatakan sayang pada kakak setiap hari bahkan dalam keadaan kami tengah bertengkar. Kadang ketika kami tidak saling menyapa karena marah, abang menyelipkan kata sayang pada kakak dipakaian yang kakak gunakan. Ketika kakak bertanya kenapa? abang menjawab, karena abang tidak ingin kakak tidak mengetahui bahwa abang menyayangi kakak dalam kondisi apapun, abang ingin kakak tau bahwa ia menyayangi kakak. Jawaban itu masih kakak ingat sampai sekarang. Perempuan mana yang tidak sedih kehilangan laki-laki yang begitu menyayanginya? Tapi …”

Dia menghentikan kata-katanya.

“Tapi apa kak?” kejarku.

” Tapi sebagai seorang istri, kakak tidak boleh menangis,” katanya tersenyum.

“Kenapa?” tanyaku tidak sabar. Perlahan kulihat matanya menerawang.

“Sebagai seorang istri, kakak tidak ingin abang pergi dengan melihat kakak sedih, sepanjang hidupnya dia bukan hanya laki-laki tapi juga seorang suami dan guru bagi kakak. Dia tidak melarang kakak bersedih, tapi dia selalu melarang kakak meratap, kata abang, Allah tidak suka melihat hamba yang cengeng, dunia ini hanya sementara dan untuk apa ditangisi.” Perempuan itu melanjutkan, “pada satu malam setelah kami sholat malam berjamaah, abang menangis, tangis yang tidak pernah kakak lupakan, abang berkata pada kakak bahwa jika suatu saat di antara kami meninggal lebih dahulu, masing-masing tidak boleh menangis, karena siapa pun yang pergi akan merasa tidak tenang dan sedih, sebagai seorang istri, kakak wajib menuruti kata-kata abang.”

“Pemakaman bukanlah akhir dari kehidupan tapi adalah awal dari perjalanan, kematian adalah pintu gerbang dari keabadian. Saat di dunia ini kakak mencintai abang dan kita selalu ingin berada bersama dengan orang yang kita cintai, abang adalah orang baik. Dalam perjalanan waktu abang lah yang pertama kali dicintai Allah dan diminta untuk menemui-Nya, abang selalu mengatakan bahwa baginya Allah SWT adalah sang Kekasih

dan abang selalu mengajarkan kakak untuk mencintai-Nya. Saat seorang Kekasih memanggil apakah kita harus bersedih? Abang bahagia dengan kepergiannya. Dalam syahadatnya abang tersenyum dan sungguh egois jika kakak sedih melihat abang bahagia,” sambungnya.



Tanpa memberikan kesempatan untuk aku berkata, serangkaian kata terus mengalir dari perempuan itu, “Kakak bahagia melihat abang bahagia dan kakak ingin pada saat terakhir kakak melihat abang, kakak ingin abang tau bahwa baik abang di dunia maupun di akhirat kakak mencintainya dan berterima kasih pada abang karena abang telah meninggalkan sebuah harta yang sangat berharga untuk kakak yaitu cinta pada Allah SWT. Dulu abang pernah mengatakan pada kakak jika kita tidak bisa bersama di dunia ini kakak tidak perlu bersedih karena sebagai suami istri, kakak dan abang akan bertemu dan bersama di akhirat nanti bahkan di surga selama kami masih berada dalam jalan Allah. Dan abang telah memulai perjalanannya dengan baik, doakanlah kakak ya dik semoga kakak bisa memulai perjalanan itu dengan baik pula. Kakak sayang abang dan kakak ingin bertemu abang lagi.”

Kali ini kulihat kakak tersenyum dan dalam keheningan taman aku tak mampu berkata-kata lagi.

Selasa, 14 Juni 2011

KETIKA CINTA TERURAI MENJADI PERBUATAN

Diposting oleh Ien_Moet di 11:45 PM 0 komentar
 Kulitnya hitam. Wajahnya jelek. Usianya tua.
Waktu pertama kali masuk ke rumah wanita itu, hampir saja ia percaya kalau
ia berada di rumah hantu.
Lelaki kaya dan tampan itu sejenak ragu kembali. Sanggupkah ia menjalani
keputusannya?
Tapi ia segera kembali pada tekadnya. Ia sudah memutuskan untuk menikahi
dan mencintai perempuan itu. Apapun resikonya.

Suatu saat perempuan itu berkata padanya, "Ini emas-emasku yang sudah lama kutabung, pakailah ini untuk mencari wanita idamanmu, aku hanya
membutuhkan status bahwa aku pernah menikah dan menjadi seorang istri."
Tapi lelaki itu malah menjawab, "Aku sudah memutuskan untuk mencintaimu. Aku takkan menikah lagi."

Semua orang terheran-heran. Keluarga itu tetap utuh sepanjang hidup mereka. 
Bahkan mereka dikaruniai anak-anak dengan kecantikan dan ketampanan yang luar biasa. Bertahun-tahun kemudian orang-orang menanyakan rahasia ini padanya. Lelaki itu menjawab enteng, "Aku memutuskan untuk mencintainya. Aku berusaha melakukan yang terbaik. Tapi perempuan itu melakukan semua kebaikan yang bisa ia lakukan untukku. Sampai aku bahkan tak pernah merasakan kulit hitam dan wajah jeleknya dalam kesadaranku. Yang kurasakan adalah kenyamanan jiwa yang melupakan aku pada fisik."

- - -

Begitulah cinta ketika ia terurai jadi perbuatan. Ukuran integritas cinta adalah ketika ia bersemi dalam hati... terkembang dalam kata... terurai dalam perbuatan...

Kalau hanya berhenti dalam hati, itu cinta yang lemah dan tidak berdaya.
Kalau hanya berhenti dalam kata, itu cinta yang disertai dengan kepalsuan
dan tidak nyata...

Kalau cinta sudah terurai jadi perbuatan, cinta itu sempurna seperti pohon;
akarnya terhunjam dalam hati, batangnya tegak dalam kata, buahnya menjumbai dalam perbuatan. Persis seperti iman, terpatri dalam hati, terucap dalam lisan, dan dibuktikan oleh perbuatan.

Semakin dalam kita merenungi makna cinta, semakin kita temukan fakta besar ini, bahwa cinta hanya kuat ketika ia datang dari pribadi yang kuat, bahwa integritas cinta hanya mungkin lahir dari pribadi yang juga punya integritas. Karena cinta adalah keinginan baik kepada orang yang kita cintai yang harus menampak setiap saat sepanjang kebersamaan.

Rahasia dari sebuah hubungan yang sukses bertahan dalam waktu lama adalah pembuktian cinta terus menerus. Yang dilakukan para pecinta sejati disini adalah memberi tanpa henti. Hubungan bertahan lama bukan karena perasaan cinta yang bersemi di dalam hati, tapi karena kebaikan tiada henti yang dilahirkan oleh perasaan cinta itu. Seperti lelaki itu, yang terus membahagiakan istrinya, begitu ia memutuskan untuk mencintainya. Dan istrinya, yang terus menerus melahirkan kebajikan dari cinta tanpa henti. Cinta yang tidak terurai jadi perbuatan adalah jawaban atas angka-angka perceraian yang semakin menganga lebar dalam masyarakat kita   

Kamis, 02 Juni 2011

dalam perjalanan sepiku

Diposting oleh Ien_Moet di 7:26 PM 0 komentar

Senin, 11 April 2011

for you

Diposting oleh Ien_Moet di 7:37 PM 0 komentar

Selasa, 22 Maret 2011

Mencari Pasti

Diposting oleh Ien_Moet di 6:35 PM 0 komentar

Penantian Terbuang Sia

Diposting oleh Ien_Moet di 6:05 PM 0 komentar















denting waktu terus berdetak
menyeret jiwa dalam hampa
tampak usang dan kelam

1000 malam hanya sampah
bergelayut tertawa remeh
melayang cita tersisa duka

penantian musnah tak terkendali
lenyap ditelan amarah dan dusta
akhir seperti inikah perjuanganku?

aku tak kuasa
menahan sakit yang melekat
lepas kan ku dari belenggu

Kata Bijak (Gue banget)

Diposting oleh Ien_Moet di 5:40 PM 0 komentar
Dia yang berbahagia hari ini,
adalah yang mengutamakan cinta
sebagai isi hatinya,
dan menggunakannya untuk melembutkan
perilakunya kepada keluarga dan orang lain.

Dan rasa sakit yang paling menyayat,
dirasakan oleh dia yang disakiti
oleh yang paling dicintainya.

Cinta adalah pemulia kehidupan. 

Marilah kita mendoakan
bagi kebaikan mereka yang dianiaya
atas nama cinta.Mario Teguh

  • Pak Mario,
    saya sudah bekerja keras,
    tapi belum ada hasil.
    Kenapa ya Pak?

    ...Pertama, bersabarlah, tetaplah berupaya.

    Kedua, jika engkau ingin keluar ruangan,
    pintu manakah yang kau buka?

    Pintu ruangan atau pintu lemari?

    Apakah mungkin engkau selama ini bekerja keras,
    hanya membuka tutup pintu lemari?

    Tidak semua pekerjaan menyejahterakanmu.

    Pilihlah pekerjaanmu dengan bijak.
 

Minggu, 30 Januari 2011

Cinta Terlarang ?

Diposting oleh Ien_Moet di 2:31 PM 3 komentar
Pernahkah kamu merasakan, bahwa kamu mencintai
seseorang, meski kamu tahu ia tak sendiri lagi, dan
meski kamu tahu cintamu mungkin tak berbalas, tapi
kamu tetap mencintainya,

Pernahkah kamu merasakan, bahwa kamu sanggup
melakukan apa saja demi seseorang yang kamu cintai,
meski kamu tahu ia takkan pernah peduli ataupun ia
peduli dan mengerti, tapi ia tetap pergi.

Pernahkah kamu merasakan hebatnya cinta, tersenyum
kala terluka, menangis kala bahagia, bersedih kala
bersama, tertawa kala berpisah,

Aku pernah,.........

Aku pernah tersenyum meski kuterluka karena kuyakin
Tuhan tak menjadikannya untukku,
Aku pernah menangis kala bahagia, karena kutakut
kebahagiaan cinta ini akan sirna begitu saja,

Aku pernah bersedih kala bersamanya, karena kutakut
aku kan kehilangan dia suatu saat nanti, dan......

Aku juga pernah tertawa saat berpisah dengannya,
karena sekali lagi, cinta tak harus memiliki, dan
Tuhan pasti telah menyiapkan cinta yang lain
untukku.

Aku tetap bisa mencintainya, meski ia tak dapat
kurengkuh dalam pelukanku, karena memang cinta ada
dalam jiwa, dan bukan ada dalam raga.

Cinta - Ien Ft. Enda (Yudha)

Diposting oleh Ien_Moet di 2:18 PM 0 komentar

Cinta adalah kenangan
Yang tak pernah bisa dilupa
Karna cinta adalah kenangan terindah
kenangan manis,duka dan suka bersama
kasih

Hanya cinta yang bisa menaklukan dendam
Hanya kasih sayang tulus
Yang dapat menghancurkan benci
Hanya cinta....

Karna cinta orang bahagia
Karna cinta orang merasakn derita
Cinta,cinta dan cinta....
Yang bisa membuat orang berubah

Kadang kita selalu menangis karnanya
Tertawa karnanya
Terluka karnanya
Bahagia karnanya

Semua karna cinta.....
Cinta memang sebuah kenangan
Yang tak boleh dilupa
Karna itu adalah kenangan
terindah............

Cinta itu indah
Tapi juga menyakitkan
Kadang membuat orang bahagia
Tapi juga bisa membuat orang mmenderita

Cinta itu buta...
Tidak peduli status orang yang dicintai
Tapi ada juga yg mementingkan derajat
Repotasi,harta benda,dll

Cinta itu,
Bagai bunga mawar yang beracun
Begitu kita kena durinya
Rasanya sakit sekali....

Tapi itulah cinta
Hanya bisa dirasa
Cinta datang tiba-tiba
Pergipun tanpa pesan.......


Nice Story

Diposting oleh Ien_Moet di 2:15 PM 0 komentar
Nice Story
Peter dan Tina sedang duduk berdua di taman tanpa melakukan apapun, hanya memandang langit sementara teman-teman mereka sedang asyik bercanda ria dengan kekasih mereka masing-masing

Tina : Duh, bosen bgt, aQ harap AQ jg punya pacar yg bisa berbagi waktu dgnQu
Peter : kayaknya cm tinggal Qt b2 decgh yg jomblo, Cuma Qt b2 saja yg tdk punya pasangan sekarang. (keduanya mengeluh dan berdiam beberapa saat)
Tina : kayaknya aQ ada ide bagus decgh, Qt adakan permainan yuk?'
Peter : eh, permainan apa???'

Tina : eng, gampang siey permainannya. Kamu jd pacarku, dan aQ jd pacarmu, tp hanya untuk 100 hari saja,,,,gimana menurutmu?'
Peter : baiklah, lagian aQ jg ga ada rencana apa2 untuk beberapa bulan kedepan.'

Tina : ko' kayaknya kamu ga t'lalu niat ya...,,?? Semangat doonngg!! Hari ini akan jd hari pertama Qt kencan. Mw jln kemana niey,..??
Peter : gimana kl Qt nonton aja? Kl ga salah film "Ada Apa Dengan Cecep lg maen decgh. Ktnya film itu bagus'..

Tina : ok decgh...,yuk Qt pergi sekarang, tar, plg nonton Qt ke karaoke yacgh, ajak aja adik kamu sama pacarnya biar seruu..!!'
Peter : boleh juga,...'
(merekapun pergi nonton, berkaraoke dan Peter mengantarkan Tina pulang malam harinya)

Hari ke 2 :
Peter dan Tina menghabiskan waktu untuk ngobrol dan bercanda di kafe, suasana kafe yang remang-remang dan aluna musik yang syahdu membawa hati mereka pada situasi yang romantis. Sebelum pulang Peter membeli sebuah kalung perak berlionti bintang untuk Tina.

Hari ke 3 :
Mereka pergi ke pusat perbelanjaan untuk mencari kado untuk seorang sahabat Peter. Setelah lelah berkeliling pusat perbelanjaan, mereka memutuskan membeli sebuah miniatur mobil mini. Setelah itu mereka beristirahat duduk di Foodcourt, makan satu potong kue dan satu gelas jus berdua dan mulai berpegangan tangan utk pertama kalinya.

Hari ke 7 :
Bermain bowling dengan teman2 Peter. Tangan Tina terasa sakit karena tdk prnh bermain bowling sebelumnya. Peter memijit-mijit tangan Tina dgn Lembut.

Hari ke 25 :
Peter mengajak Tina makan malam di Ancol Bay. Bulan sudah menampakkan diri, langit yang cerah menghamparkan ribuan bintang dlm pelukannya. Mereka duduk menunggu makanan, sambil menikmati suara desir angin berpadu dgn suara gelombang bergulung di pantai. Sekali lagi Tina memandang langit, dan melihat bintang jatuh. Dia mengucapkan suatu permintaan dalam hatinya.

Hari ke 41 :
Peter berulang tahun. Tina membuatkan kue ulang tahun untuk Peter. Bukan kue buatannya yang pertama, tp kasih sayang yg mulai timbul dlm hatinya membuat kue buatannya itu menjadi yang terbaik. Peter terharu menerima kue itu, dan dia mengucapkan suatu harapan saat meniup lilin ulang tahunnya.

Hari ke 67 :
Menghabiskan waktu di Dufan. Naik halilintar, makan ice cream bersama, dan mengunjungi stand permainan. Peter menghadiahkan sebuah boneka Teddy Bear utk Tina, dan Tina memblikan sebuah pulpen utk Peter.

Hari ke 72 :
Pergi ke PRJ. Melihat meriahnya pameran lampion dari negeri China. Tina penasaran utk mengunjungi salah satu tenda peramal. Sang peramal hanya mengatakan Hargai waktumu bersamanya mulai sekarang' kemudian peramal itu meneteskan air mata.

Hari ke 84 :
Peter mengusulkan agar mereka refreshing ke pantai. Pantai Anyer sangat sepi karena bkn waktunya liburan bagi orang lain. Mereka melepaskan sandal dan berjalan sepanjang pantai sambil berpegangan tangan, merasakan lembutnya pasir dan dinginnya air laut menghempas kaki mereka. Matahari terbenam dan mereka berpelukan seakan tdk ingin berpisah lageee.

Hari ke 99 :
Peter memutuskan agar hari ini mereka menjalani hari dgn santai dan sederhana.
Mereka berkeliling kota dan akhirnya duduk di sebuah taman kota.

15:20 pm :
Tina : aku haus, istirahat dulu yuk sebentar.'
Peter : tunggu disini, aku mw beli miniman dulu. Aku mw teh botol saja, kamu mw minum apa,,..??
Tina : aku saja yang beli. Kamu khan cape' udacgh nyetir keliling kota hari ini, sebentar ya,...
Peter mengangguk, kakinya memang pegal sekalikarena dimana-mana Jakarta selalu macet.

15:30 pm :
Peter sudah menunggu selama 10 menit and Tina blm kembali jg. Tiba2 seseorang yg tak dikenal berlari menghampirinya dgn dgn wajah panik.
Peter : Ada apa pak..???
??? : Ada seorang perempuan ditabrak mobil. Kaya'nya perempuan itu tmn kamu decgh,,,'

Peter segera berlari bersama dgn orang asing itu. Disana, diatas aspal yg panas terjemur terik matahari siang, tergeletak tubuh Tina bersimbah darah, masih memegang botol minumannya. Peter segera melarikan mobil-nya membawa Tina ke RS terdekat. Peter duduk di luar ruang gawat darurat selama 8 jam 10 menit. Seorang dokter keluar dgn wajah penuh penyesalan.

23:53 pm :
Dokter : maaf, tapi kami sudah mencoba melakukan yang terbaik. Dia masih bernafas sekarang, tapi Yang Kuasa akan menjemputnya. Kami menemukan surat ini di dalam kantong bajunya.'

Dokter memberikan surat yang terkena percikan darah kepada Peter dan dia segera masuk ke dalam kamar rawat utk melihat Tina. Wajahnya pucat tetapi terlihat damai. Peter duduk di samping pembaringan Tina dan menggengam tangan Tina dgn erat.

Untuk pertama kali dalam hidupnya Peter merasakan torehan luka yang sangat dalam di hatinya. Butiran air mata mulai mengalir dari kedua belah matanya. Kemudian dia mulai membaca surat yang telah ditulis Tina untuknya.

Dear Peter....
Ke 100 hari sudah hampir berakhir. Aku menikmati hari2 yang kulalui bersamamu. Walaupun kadang2 kamu jutek dan tdk bisa ditebak, tapi semua hal ini telah membawa kebahagiaan dalam hidupku. Aku sudah menyadari bahwakau adalah pria yang berharga dalam hidupku. Aku menyesal tdk pernah berusaha utk mengenalmu lebih dalam lagi sebelumnya. Sekarang aku tidak meminta apa-apa, hanya berharap kita bisa memperpanjang hari-hari kebersamaan kita. Sama seperti yang kuucapkan pada bintang jatuh malam itu di pantai. Aku ingin kau menjadi cinta cinta sejati dalam hidupku. Aku ingin menjadi kekasihmu selamanya dan berharap kau juga bisa berada disisiku seumur hidupku. Peter, aku sangat sayang padamu.

23:58 pm :
Peter : Tina, apakah kau tahu harapan yang kuucapkan dalam hati saat meniup lilin ulang tahunku?? Akupun berdoa agar Tuhan mengizinkan kita bersama-sama, selamanya.
Tina, kamu tidak bisa meninggalkanku! Hari yang kita lalui baru berjumlah 99 hari! Kamu harus bangun, dan kita akan melewati puluhan ribu hari bersama-sama! Aku juga sayang padamu, Tina,,..jangan tinggalkan aku, jangan biarkan aku kesepian! Tina, aku sayang kamu...!!!!

Jam dinding berdentang 12 kali... jantung Tina berhenti berdetak.

Hari itu adalah hari ke 100...

Pesan gw :
-Katakan perasaanmu pada orang yang kau sayangi sebelum terlambat.
-Elo ga akan pernah tahu apa yang akan terjadi besok.
-Elo ga akan pernah tahu siapa yang akan ninggalin lo, dan ga akan pernah kembali lagi.
-Sesuatu akan terasa sangat berharga apabila elo sudah kehilangannya.
-Cinta adalah perasaan yang harus diungkapkan, bukan hanya untuk dirasakan.
-Setiap manusia pernah jadi pecundang. Tapi lebih kasihan lagee orang2 yang bawa kePecundangannya itu sampe mati. Jadi sebelum lo terkenang jadi pecundang, jangan pernah kalah sama keadaan, atau lo bakal tertindas sama mimpi-mimpi.
 

Disinilah Dunia Ien_Moet!! Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea