Minggu ini adalah minggu pertama di semester empat. Pada
hari Rabu 6 Februari 2013 adalah minggu
pertama untuk kelas Entrepreneurship. Kelas yang saya ambil adalah kelas Socio
Entrepreneurship. Untuk lebih mudahnya saya tuliskan dengan kelas E Sosial. Dalam
kelas reboan ( julukan untuk kelas E ) masing-masing kelompok harus memiliki
bisnis dengan menjual product ataupun jasa. Begitu pula dengan kelas E sosial.
Lalu apa bedanya Socio Entrepreneur dengan bisnis-bisnis lainnya?
Dalam kelas di minggu pertama, kami berkenalan dengan
menyebutkan nama, jurusan, kota asal dan harapan kedepan dalam mengikuti E
sosial kali ini. Inti dari harapan yang teman-teman kelas saya dan harapan yang saya sampaikan, keseluruhan
mengenai : bagaimana memberdayakan masyarakat sekitar, orang-orang cacat
(membuka lapangan pekerjaan), melestarikan lingkungan, peduli sesama, dan
beberapa jawaban lainnya. Namun dimana letak perbedaannya dengan bisnis yang
akan memperoleh profit dengan bisnis yang mengatas namakan sosial?
Semester pertama Universitas Ciputra telah mengadakan
Entrepreneurship, yaitu Entrepreneurship 1 mengenai project selling. Bahkan
semenjak ospek, sudah ada kegiatan dalam Entrepreneur seperti Selling games.
Namun melewati semester, tibalah penjurusan untuk kelas E. Ada kelas family
business, social, food and beverages, innovation, dll. Hal yang membedakan kelas sosial dengan
bisnis lainnya menurut dosen saya di semester
1 yang kini menjadi dosen dan mentor saya kembali di semester 4 ialah, “Sosial itu bukan volunteer, zakat, atau
memberi segala profit ke orang-orang kecil yang membutuhkan biaya untuk
memenuhi kehidupannya. Melainkan Sosial E adalah bagaimana bisnis kita bisa
merubah keadaan sosial di lingkungan
kita, dan bermanfaat bagi sekeliling. Dalam kata lain sosial E mengacu kepada
3P ( People, Planet, Profit ).” Setelah mendengar penjelasan tersebut saya
berniat segera semester empat dan memasuki kelas sosial E. Dosen saya yang
mengatakan penjelasan tersebut adalah dosen yang saya favoritkan, beliau adalah
Ms. Ianinta. Mengapa saya memfavoritkan dan bangga kepada beliau, selain karena
prestasinya, dan kesan pertama di semester pertama, siapa sih yang tidak suka
di puji? (n_n)
Jadi saat opening ceremony E3, beliau mendatangi stand saya dan
mengatakan “Kalau kamu bisa lebih inovatif dan lebih mengkreasikan product mu,
walau harga diatas Rp. 10.000 product mu akan tetap laku!”
Ayo kembali ke materi awal di E Sosial (n_n)
Setelah pengenalan dan memberikan setiap harapan untuk
kedepannya E4 ini, penjelasan mengenai sosial E dimulai. Inti dari E Sosial
adalah kita harus bisa berempati kepada sekitar kita. Misal, turun lapangan
untuk bisa merasakan masalah-masalah sosial dan segera bisa menanggulanginya. Bukan
hanya merasakan masalah-masalah yang ada, namun sosial E harus stand, speak,
and act. Selain itu ada hal-hal yang membedakan antara bisnis sosial dan
umumnya. Yaitu : Niat awal bisnis bukan mengarah kepada keuntungan semata saja,
namun melihat kondisi sosial dan apa yang akan kita lakukan untuk merubah masalah dalam
keadaan sosial tersebut. Modal bukan hibah atau modal seperti biasanya,
melainkan modal berasal dari investasi. Barang yang dijual juga bukan barang
yang diberikan secara gratis, melainkan dengan harga yang terjangkau atau
bersubsidi.
Nah itu tadi kurang lebih pemahaman tentang sosial E selama
di kelas reboan. Semoga bermanfaat!