Selama di Yogya, yang benar-benar aku pelajari itu SALAM,
karena visi dan misi yang dimiliki sangat sosial sekali. Mereka juga memiliki
produk, dan tidak sekedar charity. Mereka membuat makanan sendiri dan
memberdayakan orangtua siswa. Begitupun dengan siswa di SALAM, mereka akan
menjadi masa depan bangsa yang cukup akrab dengan alam. Sehingga bisa mengerti
secara langsung bagaimana keadaan Indonesia ini ( bagaimana mengolah
bahan-bahan yang tersedia di Negeri ini ).
Perjalanan kedua, jujur ngantuk dan blank. Sebab yang di
bahas adalah sejarah Indonesia. Sedangkan dari SD aku paling kesel sama
pelajaran sejarah. Sebenarnya aku juga bingung, dari mana mereka memperoleh
profit? Apa semuanya sosial aja? Weh, dari mana kita bisa hidup kalau nggak ada
profit sama sekali. Apa gula itu produk yang bisa di jual dan jadi profit? Tapi
sosialnya aku rasa keren, satunama sebagai media untuk mengubah apa yang tidak terlihat menjadi
terlihat. Memfasilitasi perpustakaan, dsb.
Bethesda. Lumayan khawatir, karena dulu setahun kakakku
masuk RS Bethesda. Yang menakutkan adalah belajar mengenai kesehatan secara
otodidak. Bagus sih, tapi bagaimana kalau ada orang yang sakit parah dan di
tangani sama orang yang bukan sesuai profesinya? Kebingungan lainnya apa Bethesda
dapat profit dari dibukanya RS tersebut ya? Karena kalau mereka membantu aceh,
papua, dll, darimana biaya yang didapat? Apa hanya bermodalkan sosial dan
nekat? Tapi keren sih, mereka masih
peduli satu sama lain sampai datang jauh-jauh untuk membantu.
Terakhir, aku juga suka. Mereka yang memiliki kondisi tubuh
yang tidak sempurna bisa belajar dan bekerja untuk menghidupi dirinya dan
keluarga. Selain itu, setelah ada pembicaraan sedikit dengan berbagai anggota
di dalam, ternyata ada semangat pantang menyerah, dan ketelatenan yang ada pada
diri teman-teman di organisasi tersebut. Bahkan ketika badan salah satu anggota
terluka karena mesin, dia tetap menyelesaikan pekerjaannya. Sungguh luar
biasa..
Sejujurnya di Yogya aku merasa biasa saja, sakit perut yang
ada, capek juga. Sebenarnya kita ini sosial entrepreneur, mengacu pada planet,
people, dan profit. Jadi kalau Cuma sekedar sosial, membantu, dan tidak ada
profit yang di dapat, aku rasa itu pekerjaan yang luhur tapi berat. Sebab, kita
di Ciputra belajar untuk menjadi seorang Entrepreneur, bukan orang yang hanya
bekerja untuk sosial tanpa ada penghasilan.
0 komentar:
Posting Komentar
Disini mengharapkan Kritikan dan Komentar :)